Analisis larutan elektrolit dalam jeruk nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) dan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) sebagai penghasil energi listrik alternatif

Authors

  • Dian Anisa Rokhmah Wati Universitas Hasyim Asy’ari Author
  • Retno Eka Pramitasari Universitas Hasyim Asy'ari Author
  • Ivatul Laily Kurniawati Universitas Muhammadiyah Maluku Author
  • Noer Af'idah Universitas Pasundan Author

DOI:

https://doi.org/10.51135/2eyvz336

Keywords:

Arus listrik, Belimbing wuluh, Elektrolit, Jeruk nipis

Abstract

Jeruk nipis dan belimbing wuluh merupakan bahan makanan yang sering digunakan dalam masakan tradisional, seperti garang asem, masakan khas Jawa Tengah. Rasa asam pada jeruk nipis dan belimbing wuluh menunjukkan bahwa di dalamnya terkandung senyawa kimia tertentu, yaitu asam sitrat (C₆H₈O₇). Asam sitrat tersebut merupakan salah satu larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar arus listrik dari air perasan jeruk nipis dan belimbing wuluh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan membandingkan berbagai volume air perasan terhadap arus listrik yang dihasilkan. Diketahui bahwa rata-rata arus listrik selama tiga hari dari air perasan jeruk nipis dengan volume 800 mL adalah 0,46 A, volume 600 mL adalah 0,39 A, dan volume 400 mL adalah 0,29 A. Sementara itu, arus listrik dari air perasan belimbing wuluh dengan volume 800 mL adalah 0,67 A, volume 600 mL adalah 0,55 A, dan volume 400 mL adalah 0,44 A. Kesimpulannya, air perasan jeruk nipis dan belimbing wuluh mengandung larutan elektrolit lemah yang hanya sedikit dapat menghantarkan listrik. Arus listrik terbesar diperoleh pada air perasan belimbing wuluh dengan volume 800 mL.

Downloads

Published

2025-10-31