Pelestarian Wisata Perairan Pulau Kumo, Telaga Biru, dan Air Panas Mamuya dari Pencemaran Sampah
DOI:
https://doi.org/10.51135/bakti.2.1.53-64Keywords:
Air Panas Mamuya, Pulau Kumo, Pencemaran Sampah, Telaga Biru, Wisata perairanAbstract
Keberadaan sampah di wisata perairan Pulau Kumo, Telaga Biru dan Air Panas Mamuya, sampai saat ini semakin bertambah sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Keberadaan sampah tidak bisa dihindari karena menjadi sumber penyakit. Upaya sederhana yang dilakukan untuk meminimalkan sampah di wisata perairan yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan, kesadaran diri dan saling bertukar pikiran tentang pentingnya melestarikan lingkungan wisata perairan dari sampah sehingga mengurangi pencemaran lingkungan akibat menumpuknya sampah. Lewat upaya ini Tim Pengabdian Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan berkerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Desa dalam meminimalkan sampah di wisata perairan Pulau Kumo, Telaga Biru dan Air Panas Mamuya karena sampah perlu mendapatkan perhatian serius untuk dikurangi tingkat pencemarannya. Hasil keberhasilan pelaksanaan pengabdian dapat dikatakan sangat baik karena didukung dengan metode ceramah dan demonstrasi sehingga menunjukkan setiap peserta yang terlibat telah memiliki pengetahuan, wawasan dan kesadaran diri dan selanjutnya dilakukan aksi demontrasi dalam membersihkan sampah.
Downloads
Published
2024-11-08
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2024 Boyke Raymond Toisuta, Ontje F.W. Tutupary, Alberth I. Pical, Loana J. Totoda, Darius Arkwright, Jeriksen Madellu (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
Pelestarian Wisata Perairan Pulau Kumo, Telaga Biru, dan Air Panas Mamuya dari Pencemaran Sampah. (2024). Bakti : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 53-64. https://doi.org/10.51135/bakti.2.1.53-64